SELAMAT DATANG

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmatnya sehingga blog ku tercinta ini bisa tercipta.
Disini aku akan membagikan apa yang aku dapat slama hidupku, ya kira-kira seperti itu.

Sabtu, Mei 17, 2008

Lilin Harapan

Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit mereka meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah suara percakapan mereka.

Yang pertama berkata: “ aku adalah Damai, namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mamadamkan diriku saja. ” kemudian sedikit demi sedikit lilin tersebut padam.

Yang kedua berkata: “ Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau lagi mengenalku. Untuk itulah aku tak ada gunanya lagi aku menyala.” Begitu selesai bicara tiupan angina memadamkannya.

Dengan sedih lilin ketiga berbicara: “ aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tak lagi memandang dan mengagapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin yang ketiga.

Tanpa terduga seorang anak masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan, ia berkata: “ apa yang terjadi?! Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan!” lalu ia menangis.

Lalu dengan terharu lilin keempat berkata:” jangan takut, janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita dapat menyalakan ketiga lilin lainnya. Akulah HARAPAN.”

Dengan mata bersinar, anak itu mengambil lilin HARAPAN, lalu menyalakan ketiga lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita …dan masing masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti seorang anak tersebut, yang dalam situasi apapun dapat menyalakan Damai, Iman, dan Cinta dengan HARAPAN.
READ MORE - Lilin Harapan

Perbedaan Yoi, Iya dan Begitulah

Turis Amerika yang sedang belajar bahasa Indonesia sedang bingung, mengapa orang Indonesia, jika menjawab pertanyaan itu beda-beda ada yoi, ya, dan begitulah.

Lalu ia bertanya kepada seorang pejabat, “bagaimana cara membedakan yoi, iya dan begitulah.”

Kemudian pejabat itu menjawab, “kalau yoi, orang tersebut tidak punya pendidikan. Kalo iya orang itu tamatan SMA. Kalau begitulah, berarti iya sarjana.”

“oh, gitu ya?”

“Yoi!!” kata pejabat

READ MORE - Perbedaan Yoi, Iya dan Begitulah

Rabu, Mei 14, 2008

IBU MALAIKAT KIRIMAN TUHAN

IBU MALAIKAT KIRIMAN TUHAN

Suatu ketika ……… ada seorang bayi yang siap dilahirkan ke dunia, menjelang kelahirannya dia bertanya pada TUHAN “ para malaikat disini mengatakan bahwa besuk engkau akan mengirimkan diriku ke dunia, tapi bagaimana cara saya hidup disana? saya begitu kecil dan lemah.” kata si bayi.

TUHAN menjawab, “ aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu.”

“ Tapi di surga yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia.” demikian kata si bayi.

TUHAN mejawab “ malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih bahagia.

si bayi kembali bertanya, “ dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”

sekali lagi TUHAN menjawab “ malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana caranya berdo’a”

si bayi pun belum puas, ia kembali bertanya “saya mendengar di bumi banyak orang jahat. siapa yang akan melindungi saya?”

dengan penuh kesabaran TUHAN menjawab, “ malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun.”

si bayi tetap belum puas dan melanjutkan bertanya, “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi.”

dan TUHAN menjawab, “ malaikatmu akan menceritakan padamu tentang AKU dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaKU walaupun sesungguhnya AKU selalu berada disisimu.”

saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumidapat terdengar dan sang bayi dengan suara lirih bertanya, “TUHAN jika saya pergi sekarang bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?”

TUHAN menjawab, “kamu dapat memnggil malaikatmu……….

IBU…………

kenanglah IBU………….yang menyayangimu, untuk IBU yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi………..

ingatlah engkau katika IBUmu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu ingatlah ketika IBUmu mengusap lembut kepalamu?

……..dan ingatlah engkau ketika air mata menetes dari mata IBUmu, ketika ia melihatmu ternaring sakit? sesekali jenguklah IBUmu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan.

Kembalilah, memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu,

jangan biarkan engkau kehilangan saat – saat yang kau rindukan di masa datang ketika IBU telah tiada……………

tak ada lagi yang berdiri didepan pintu menyambut kita, tak ada lagi senyum indah tanda bahagia.

yang ada hanyalah kamar yang kosong yang tiada penghuninya, yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya.

tak ada lagi dan tak ada lagi yang meneteskan air mata mendoakanmu setiap hembusan nafasnya.

Kembalilah segera ………………… Peluklah IBU yang selalu menyayangimu, ciumlah kaki IBU yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya, kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya………………………

IBU ………………….maafkan aku sampaikapanpun jasamu tak akan terbalas olehku.

READ MORE - IBU MALAIKAT KIRIMAN TUHAN